Hari ini 27 September 2016 Surat Kabar Kedaulatan Rakyat Jogja genap berusia 71 tahun, KR tercatat sebagai koran tertua yang terus terbit mengiringi kemerdekaan Indonesia. Secara historis, KR lahir dari kehendak kuat untuk mensyukuri dan mengawal kemerdekaan. HM Samawi (1913-1984) dan Madikin Wonohito (1912-1984) merubah harian sore Sadya Tama yang terbit sejak1930-an menjadi KR. Nama Kedaulatan Rakyat diusulkan Mr. Soedarisman Poerwokoesoemo karena terinspirasi slogan berbahasa Belanda Volk Souvereiniteit. Sebuha ajakan untuk bersama-sama lepas dari penjajahan.
Usia 71 tahun sungguh patut disyukuri, bukan perkara mudah mengelola KR sehingga mampu menembus semua periode politik di Indonesia. Orde Lama yang bercorak Demokrasi Terpimpin dapat dilampaui. Orde Baru yang lebih represif dapat dilewati. Orde Reformasi yang membuka diri bagi kemerdekaan pers (UU No. 40/1999) telah 17 tahun berhasil dilewati.
Sampai detik ini banyak pihak yang memetik buah keberadaan KR. Slogan 'Suara Hati Nurani Rakyat' telah dibuktikan lewat perannya memediasi rakyat dan penyelenggara negara di semua tingkatan. 'Jurnalisme silturahmi' telah menempatkan KR sebagai fortiter in re, suaviter in modo (tegas dalam masalah, halus dalam menyampaikan). Tindakan migunani tumraping liyan (berguna bagi masyarakat) mampu membuat KR sebagai koran terpopuler di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. "Jayalah Terus SKH Kedaulatan Rakyat semoga tettap Migunani Tumraping Liyan". (Dr. P. Ari Subagyo M.Hum.)
No comments:
Post a Comment